Sejarah Pembangunan Kota Bandung

7 minutes reading
Saturday, 18 Mar 2023 12:01 0 166 setiawan

Sejarah Pembangunan Kota Bandung – Tentu kita semua tahu tentang Banging City. Mulai dari bangunannya yang bersejarah, hingga berbagai tempat wisata yang dijuluki Kota Kembang, kesejukannya yang unik, gunung Tangkuban Perahu dan Garelis yang terkenal keindahannya, tidak melupakan orang tuanya. Sebagai warga Bandung pada khususnya dan warga negara Indonesia pada umumnya, kita pasti mengetahui asal usul dan sejarah kota Bandung. Kota Bandung memiliki banyak legenda, salah satunya adalah kisah Sangkuriang, dimana Tangkuban Perahu mampu menabrak perahu hingga terciptalah batu. Asal usul dan sejarah kota bandung

Nama asli kota Bandung berasal dari kata “Bendung” atau “bendungan”, karena menurut sejarahnya, kota Bandung merupakan sebuah waduk yang dibangun oleh Sungai Citarum yang airnya terendam. Lahar. Letusan dari Gunung Tancuban Peru. Selain itu, nama “Bandung” berasal dari perahu yang terdiri dari dua buah perahu yang diikat berdampingan. Itu disebut perahu. Perahu ini Gubernur Bandung R.A. Itu digunakan. wiranatakusumah II untuk mencari lokasi ibu kota kabupaten baru pengganti ibu kota lama, menelusuri Sungai Citarum di Dayeuhkolot. Ada versi lain dimana kata “banding” sama dengan kata apel. Dalam bahasa Sunda, Ngabanding artinya berdampingan atau berdekatan. Ini adalah kamus bahasa Indonesia terbitan tahun 1994 dan 1996. Kata “bandung” berarti “dua”. Hal ini sejalan dengan filosofi orang Sunda bahwa kata “Bandang” berasal dari kata “nga-bandung-an banda indung”. “Nga-bandung-an dalam bahasa Sudan artinya bersaksi atau bersaksi.

Sejarah Pembangunan Kota Bandung

Kalau kata banda berarti kekayaan atau sesuatu yang alami. Kata “Indung” berarti Ibu Pertiwi atau Bumi Pertiwi. Dari “Ibu”/Bumi inilah setiap orang lahir dari “Banda”/Harta Karun atau segala yang ada di alam ini. Jadi “perban” berarti segalanya di negeri ini. Semuanya seperti api, air, udara, bumi, hewan, tumbuhan, manusia, dan semua yang ada di bumi. Saat ini, “nga-bandung-an” atau saksinya adalah Sang Hyang Wisa, yang menguasai langit dan bumi di seluruh alam semesta. Oleh karena itu, kata “Bandung” memiliki filosofi alam, dimana semua makhluk hidup dan benda mati lahir dan hidup di tanah ibu pertiwi dan kelahirannya disaksikan oleh Sang Hyang Wisa atau Tuhan Yang Maha Esa. Dari segi iklim, Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan. Ini menunjukkan bahwa kota Bandung dulunya adalah sebuah danau besar. Lantas bagaimana danau itu akan mengering dan menjadi pemukiman dan kota seperti sekarang? Menurut legenda, danau tersebut bisa mengering karena airnya mengalir melalui sebuah gua bernama Sangaing Tikoro. Sekarang menjadi taman di kawasan Padalarang bersama dengan Sangyang Helud. Dan tempat terakhir disebut Situ Aksan di Jamaika. Pada tahun 1970-an, kawasan ini masih berupa danau, namun kini menjadi kawasan pemukiman. Pada masa Hindia Belanda, kota Bandung mulai menjadi tempat tinggal. Pada tanggal 25 September 1810, Hermann Willem Dendels mengeluarkan undang-undang tentang pembangunan gedung dan infrastruktur kawasan ini. Hari ini masih diperingati sebagai hari jadi kota Bandung. Dari Gubernur J.B. Van Heuts Pada tanggal 1 April 1906, kota Bandung dibuka sebagai Gemente atau setingkat kota. Dengan luas 900 hektar, dan pada tahun 1949 berkembang menjadi 8000 hektar, pada tanggal 24 Maret 1946, sebagai strategi perang, para militan pernah membakar sebagian kota Bandung. Peristiwa ini dikenal dengan Peristiwa Kebakaran Bandung. Acara ini termasuk dalam Museum Kebakaran Bandung dan Hallo Hallo Banging yang berlokasi di kawasan Gallega Bandung. Di Kota Bandung, Gedung Merdeka atau dikenal dengan nama Concordia terletak di depan Hotel Savoy Homan di Jalan Asia Afrika. Konferensi Asia-Afrika pertama diadakan di gedung ini. Di bawah ini adalah asal usul dan sejarah kota Bandung. Semoga bisa menambah pengetahuan kita secara keseluruhan. sampai jumpa

Sejarah Gedung Sate Bandung

Naskahnya bodoh. Pencak silat bukanlah kebohongan cinta. Pecinta musik indie khususnya Endank Soekmti. Sebelum tahun 1998, terdapat perbedaan pendapat tentang hari jadi kota Bandung. Perayaan HUT Pemerintah Kota Bandung GEMEENTE BANDUNG sejak berdirinya, 1 April 1906. 1910

Pada tahun Pada tanggal 10 Maret 1997 diadakan seminar dengan para ahli dari berbagai bidang ilmu dan profesi, dan pada tanggal 22 Januari 1998 diadakan seminar, dan Banyak diskusi diadakan, antara lain sejarawan, ahli pemerintahan, ahli budaya, dan banyak tokoh masyarakat. dari berbagai tempat, bidang ilmunya terdiri dari banyak ahli. Studi ini menyimpulkan bahwa 25 September 1810 adalah “hari lahir kota”. Bandung”

Kota Bandung tidak berhenti dengan berdirinya sistem Bandung. Kota ini dibangun jauh setelah berdirinya provinsi Bandung. Kabupaten Bandung berdiri pada pertengahan abad ke-17 dengan penguasa pertama, Tumenggung Wiraangunagun. Dia memerintah provinsi Bandung dengan ibukota di Krapyak (sekarang Dayukotot), 11 kilometer selatan Bandung hari ini. Provinsi Bandung didirikan oleh Gubernur ke-6 yaitu R.A. Wiranatakusumah II (1794-1829) dijuluki “Istana Rakyat”, kekuasaan di pulau ini dialihkan dari Kompeni kepada Kerajaan Hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama, Hermann Willem Dendels (1808-1811). Agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik di pulau Jawa, Daindels membangun jalan utama pos (Groot Poshweg) dari ujung Jawa Barat hingga Panarukan di ujung Jawa Timur (± 1000 km). Warga negara melakukan pembangunan jalan kabupaten di bawah kepemimpinan gubernur daerah mereka.

Jalan-jalan utama di kawasan Bandung pada khususnya dan di kawasan Pringgan pada umumnya diperbaiki dan diperlebar pada pertengahan tahun 1808-an. Di kawasan Bandung saat ini, jalan utama dilanjutkan dengan Jalan Jender Sudirman – Jalan Asiya Afrika – Jalan A. Yani hingga Sumedang dan seterusnya. Untuk memfasilitasi pembangunan jalan raya dan untuk memfasilitasi pejabat pemerintah kolonial ke kantor gubernur, Dendels. (Tanjungsari) Dekat Jalan Raya.

Sejarah Kota Bandung Yang Bermula Dari Tongkat Daendels

Rupanya, Dendels tidak mengetahui bahwa sebelum surat itu dikeluarkan, penguasa Bandung telah merencanakan untuk memindahkan ibu kota provinsi Bandung dan mencari tempat yang baik dan penting untuk pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah tanah tandus seperti hutan di tepi barat sungai Sikapundung, di sisi selatan jalan pos utama yang sedang dibangun (sekarang di tengah kota Bandung). Alasan pindah ibu kota: Krapyak tidak strategis sebagai pusat pemerintahan karena berada di bagian selatan Bandung dan sering banjir saat musim hujan.

Pada tahun Di penghujung tahun 1808/awal tahun 1809, patih beserta sebagian rakyatnya meninggalkan Krapyak untuk mendekat ke lokasi ibu kota baru. Mula-mula penguasa menetap di Sikalintu (daerah Sipaganti), kemudian pindah ke daerah Balubur yang lebih rendah, kemudian pindah ke desa Bogor (Kebon Kaung, lokasi Pakuan sekarang). Raja memimpin beberapa rakyatnya, termasuk penduduk desa Balbur, untuk membuka hutan di tanah di ibu kota (di bawah Sikapundung).

Tidak diketahui secara pasti sejak kapan kota Bandung dibangun. Namun bukan Daniel yang membangun kota tersebut, melainkan raja Bandung yang membangun kota tersebut, bahkan penguasalah yang memimpin pembangunan kota tersebut. Dengan kata lain, Bupati R.A. Wiranatakusumah II adalah bapak pendiri kota Bandung. Pada tanggal 25 September 1810, kota Bandung diresmikan sebagai ibu kota provinsi baru Brunei (surat peresmian) pada tanggal 25 September 1810. Artinya kecuali ada sumber lain yang menunjukkan perincian tentang dan pendiriannya. kota, Bandung, maka tanggal 25 September 1810 dapat dihitung sebagai “Hari Jadi Kota Bandung”.

DPRD Kota Bandung menyelenggarakan peringatan hari Kota Bandung dalam Perda (Peraturan Daerah) nomor 35 tahun ini. Kota Bandung berhenti merayakan festival bandung, karena salah. 1 April 1906) hari berdirinya Bandung Gemete (sekarang Kotamadya Bandung).

Belajar Sambil Bermain Di Taman Sejarah

Tepatnya sejak 7 Agustus 1864, Kota Bandung menjadi ibu kota rumah Priyanka, menggantikan Kota Sianjur yang rusak parah akibat letusan Gunung Gede. Oleh karena itu, Kota Bandung memiliki dua bentuk pemerintahan sejak saat itu, yaitu tetap mengelola kabupaten (pemerintahan tradisional) dan pemerintahan kolonial (pemerintahan kolonial). Hingga akhirnya kota Bandung menjadi kota mandiri bernama Gemente (sejak 1 April 1906). Ketika pemerintahan Gemente berdiri, tiga jenis administrasi (municipality, seat dan gemete) dibuat di kota Bandung. Dalam hal ini pemerintahan Gamete sebagai pemerintahan kota yang mandiri lebih baik dari kedua pemerintahan lainnya di Bandung. Mengelola kota adalah tanggung jawab dan tanggung jawab Pemerintah Gemet. Namun dalam praktiknya, Gubernur tetap berperan sebagai anggota dewan kota (Garden Street).

Sejak 1 Oktober 1926 istilah Gemente berubah menjadi Stadsgemente, yang bertahan hingga akhir pemerintahan Hindia Belanda. Pada masa pendudukan Jepang (Maret 1942 sampai 14 Agustus 1945), pemerintah kota Bandung disebut Bandung Shi. Pada masa kemerdekaan, nama pemerintah kota Bandung diubah sebagai berikut.

Kabupaten Bandung: Sesuai dengan pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1957 dan Surat Gugatan Wali Kota Bandung Perwira Kabupaten Bandung No. 637 tanggal 19 Maret 1966.

Kabupaten Bandung Tahap II : Dengan UU No. 5 Tahun 1974 tentang Peraturan Pemerintah Daerah Sampai Tahun 1998.

Tinjau Lokasi Kebakaran, Gubernur Ridwan Kamil Ingatkan Asn Pemda Kota Bandung Tetap Layani Publik

TIDAK. Urutan Nama 1 e.a.mAURENBRECHER (EXOFFICIO)2) 1906-1907 2 R.E.kRIJBOOM (EXOFFICIO) 1907-1908 3 J.A. sebagai tambahan

Smk pembangunan bandung, game pembangunan kota terbaik, pembangunan kota bandung, pembangunan di kota bandung, pembangunan summarecon bandung, pembangunan kota bandar lampung, pembangunan bandung, pembangunan kota, game pembangunan kota, rencana pembangunan kota bandung, sejarah pembangunan, stm pembangunan bandung

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    LAINNYA