Sejarah Kota Malang

8 minutes reading
Monday, 20 Mar 2023 07:01 0 186 setiawan

Sejarah Kota Malang – Seperti kota-kota lain di Indonesia pada umumnya, kota Malang baru tumbuh dan berkembang setelah adanya pemerintahan kolonial Belanda. Fasilitas umum direncanakan dengan cara yang memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan khas itu masih ada hingga kini, misalnya di Ijen Boulevard dan sekitarnya.

Pada awalnya hanya dinikmati oleh keluarga Belanda dan Eropa lainnya, namun penduduk pribumi harus tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan pemukiman itu kini menjadi monumen misterius, mengundang kenangan keluarga Belanda yang pernah tinggal di sini.

Sejarah Kota Malang

Pada tahun 1879, kota Malang mulai menjalankan kereta api, dan sejak saat itu kota Malang berkembang pesat. Secara khusus, kebutuhan masyarakat yang beragam akan ruang untuk berbagai aktivitas dapat dilakukan semakin meningkat. Hasilnya adalah perubahan dalam pertanian, dan kota-kota tumbuh di luar kendali. Perubahan penggunaan lahan telah berlangsung sangat cepat dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.

Sejarah Kota Malang

Dengan perkembangan-perkembangan tersebut di atas, urbanisasi akan terus berlanjut dan kebutuhan akan perumahan di masyarakat akan tumbuh melebihi kemampuan penguasa, sementara tingkat ekonomi perkotaan akan sangat terbatas sehingga akan menimbulkan perumahan liar. Pembangunan berpusat di kawasan komersial, di sepanjang jalur hijau, di sepanjang sungai, rel kereta api, dan tanah yang tidak dianggap sebagai tanah tak bertuan.

Selang beberapa waktu, kawasan tersebut menjadi kawasan kumuh, dan degradasi lingkungan mulai terjadi dengan efek riaknya sendiri. Gejala-gejala ini cenderung meningkat dan sulit membayangkan apa yang bisa terjadi jika Anda mengabaikan masalahnya.

Koleksi ‾‾‾‾‾‾‾‾ Perpustakaan dan Arsip Negara Jawa Timur : Kota Malang Selayang Pandang, Pemkot Kabupaten Tingkat II Malang, 1997/1998, hlm. 4 Poster Jejak Arjuno-Welirang Wirausahawan Muda, Pondok Inspirasi dan Leaders.id Gelar Pendidikan Kewirausahaan Potensi Naikkan Sampah Ramadhan 200 Ton, Pemkot Surabaya Larang Kantong Plastik Atlet Berprestasi IMI Jatim Bersiap Juara di Porprov dan PON 2024

MALANG – Tanggal 1 April resmi menjadi hari lahir Kota Malang di Jawa Timur. Tahun 2021, kota kembang itu akan tercatat memasuki usia 107 tahun. Ya, dalam sejarah, Malangsi juga menetapkan 1 April sebagai draf awal pembentukan kotamadya.

Wisata Sejarah Jejak Kolonial Belanda Di Markas Denpom Divif 2 Kostrad

Secara keseluruhan, berdirinya Kota Malang tidak lepas dari perjalanan kota-kota lain yang didirikan oleh penjajah Belanda. Belanda masuk ke wilayah Malang sejak tahun 1767 dan masih memiliki kedudukan.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan kawasan ini begitu pesat hingga kemudian ditingkatkan menjadi pusat pemukiman, melampaui induk aslinya, Pasuruan.

Sejarah menunjukkan bahwa dari tahun 1821 hingga 1882 Belanda banyak membangun infrastruktur perkotaan seperti kantor pemerintahan di alun-alun. Saat itu Kota Malang masih menjadi bagian dari Kabupaten Malang. Namun, kemajuannya berkembang pesat dibandingkan dengan daerah lain.

(Kota) Malang. Meski saat itu banyak yang berpendapat bahwa peningkatan status pemerintah daerah masih prematur. Karena saat itu kota Malang belum memiliki dewan kota dan walikota atau walikota.

Museum Mpu Purwa Mengenal Sejarah Di Era Milenial

Sebelum ditetapkan sebagai kota, Kota Malang masih merupakan bagian dari Kabupaten Malang bersama delapan kecamatan atau Kawedanan lainnya. Diantaranya adalah Karanglo, Pakis, Gondanglegi, Penanggungan, Sengoro Antang (Ngantang), Turen dan Kawedanan Kotta (Kota Malang).

, yaitu Kidulpasar, Taloon (Talun), Kahooman (Kauman), Leddok, Padeyan, Klojen, Lor Alun, Gadang, Tameengoonhan (Temenggungan), Palleyan (Polandia), Jodeepan (Jodipan), Kabalen dan Cooto Lawas (Kota Tua).

Seiring berjalannya waktu, Kota Malang berkembang pesat dan kini menjadi kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Daerahnya yang subur dan strategis dikelilingi pegunungan di segala penjuru telah memberikan banyak julukan bagi kota Malang. Mulai dari Paris Van East Java, Kota Kembang Malang, Kota Pendidikan, dll (azm/gg) Pernah mendengar kata Malangkucecwara? Itu adalah semboyan Kota Malang yang akan memandu kita menyusuri sejarah Kota Malang, Jawa Timur.

Hal ini menarik untuk dikaji, mengingat kota Malang sangat kaya akan data sejarah dan merupakan tempat bersantai di kota Malang. Kali ini Pesona Indonesia akan mencoba memaparkan pembahasan tersebut dari beberapa sumber.

Pondok Pesantren Kota Malang

Nama “Malang” sendiri terus dipelajari dan dipelajari oleh para sejarawan tentang asal-usulnya. Kami terus meriset berbagai sumber untuk mendapatkan jawaban yang paling tepat tentang asal muasal nama “Malang”.

Tentunya banyak penelitian yang menawarkan beberapa hipotesis tentang sejarah kota batu Malang, seperti nama “Malang” yang berasal dari Malangkucecwara. Ekspresi itu bisa kita temukan di kota Malang.

Moto itu disarankan oleh profesor. Dr. Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka. Ia bukan berasal dari Malang, melainkan sosok kelahiran Sol yang dikenal ahli bahasa Sansekerta dan Jawa Kuna.

Menurutnya, Malangkucecewara adalah nama bangunan suci tersebut. Hipotesis ini dibuat karena nama bangunan suci tersebut terdapat dalam prasasti Raja Balitung Jawa Tengah, prasasti Mantyasih yang ditulis pada tahun 907 dan 908.

Mengulik Sejarah Kota Malang Di Era Kolonial

Dalam piagam tersebut disebutkan bahwa yang memperoleh piagam tersebut adalah para pemuja Batara Malangkucecwara, Putecwara, Kutusan, Cilabhedekwara dan Tulecwara.

Penyebutan nama ini membuktikan bahwa Malangkuca, Puta, Kudusan, dll adalah nama-nama raja yang pernah memerintah atau disebut Batara setelah meninggal dan dimakamkan di candi tersebut.

Hal yang menarik adalah lokasi Candi Malangkucecwara. Hingga kini, lokasinya belum diketahui. Ini karena bisa di luar kota Malang atau di dalam Malang tapi masih tersembunyi.

Hipotesis lainnya, nama Malang berasal dari gunung di sebelah barat kota Malang. Disebut juga Malang sebagai salah satu puncak gunung yang membentang di sebelah timur kota Malang.

Sejarah Kota Malang Dan Nama Nama Julukannya

Juga di utara Kota Malang, tepatnya di Tumpang, ada sebuah desa bernama Malangsuka sejak lama yang konon berasal dari kata Malangkuca. Banyak juga situs bersejarah di kawasan ini, seperti Candi Gidalsa dan Candi Jagosa.

Hipotesis tentang sejarah kota Malang berikut ini menjelaskan bahwa nama “Malang” berasal dari bahasa Jawa malang yang artinya mencegah atau membantah.

Selama di wilayah Malang, penduduk asli melakukan perang besar untuk menggagalkan keinginan Sultan Mataram. Sejak itu dia menyebut daerah itu Malang.

Cekungan Malang telah ada sebagai kawasan pemukiman sejak zaman prasejarah, dan banyaknya sungai yang mengalir disekitarnya menjadikan kawasan Malang sebagai kawasan pemukiman prasejarah.

Jalan Jalan Sejarah Kota Malang, Artikel 2016

Selain itu, berbagai prasasti sejarah (misalnya Prasasti Dinoyo), bangunan candi dan arca Buddha, bekas pondasi batu bata, saluran drainase tua, dan berbagai gerabah di pusat kota Malang telah ditemukan sejak akhir Dinasti Ganjanruhan (abad ke-8 dan ke-8). ) . abad). -9) juga dekat.

Kebenaran hipotesis tersebut belum terungkap, namun sebuah prasasti kelembagaan (Blitar) yang ditemukan di perkebunan Wlingi pada akhir tahun 1974 menunjukkan adanya peninggalan sejarah kota Malang di sebelah timur situs prasasti tersebut. .

Prasasti ini memberikan petunjuk bahwa penggunaan nama peninggalan sejarah di kota Malang telah ada setidaknya sejak abad ke-12 Masehi.

Kebangkitan Kerajaan Kanjuruhana dipandang oleh para ahli sebagai tonggak awal pertumbuhan yang dimotori pemerintah sejak perkembangannya sebagai kota Malang 12 abad yang lalu hingga sekarang. Karena itu kerajaan dianggap sebagai pendahulu kota ini.

Penataan Kawasan Alun Alun Kota Malang

Setelah Kerajaan Kanjuruhan, pada Zaman Keemasan Kerajaan Singhasari (1000 M), peninggalan sejarah kota Malang ditemukan kerajaan yang makmur dengan penduduk yang banyak dan lahan pertanian yang sangat subur.

Ketika kaum muslimin menaklukkan kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, patih Majapahit mengungsi ke situs bersejarah kota Malang.

Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya menaklukkan wilayah tersebut pada tahun 1614 setelah menghadapi perlawanan keras dari penduduk setempat.

Pada masa penjajahan Hindia Belanda, tepatnya pada tanggal 1 April 1914, kawasan peninggalan sejarah kota Malang disulap menjadi kabupaten Gementa (kotamadya).

Sejarah Dan Asal Usul Kota Malang

Seperti kebanyakan kota lain di Indonesia pada umumnya, kota peninggalan sejarah kota Malang modern tumbuh dan berkembang sejak masa penjajahan Hindia Belanda.

Fasilitas umum direncanakan dengan cara yang memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan khusus Jalan Besar Ijen dan sekitarnya, misalnya, masih ada hingga kini.

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, kota Malang yang merupakan bagian dari wilayah Indonesia juga diduduki oleh pasukan Jepang. Tentara Jepang mulai menduduki kota Malang pada tanggal 7 Maret 1942.

Pada masa penjajahan Jepang juga terjadi perubahan fungsi bangunan. Fungsi rumah tempat tinggal Belanda dialihkan. Sebuah bangunan Belanda yang digunakan sebagai kantor atau markas tentara Belanda di Jalan Semeru 42 telah diubah menjadi bangunan.

Sejarah Iai Al Qolam Malang

Kota Malang, wilayah yang jaya sejak zaman dahulu, telah mengalami beberapa kali pergantian pemerintahan. Pada abad ke-8 Masehi Malang menjadi ibu kota kerajaan Kanjuruhana dengan rajanya, Gajayana.

Setelah Belanda masuk, pemerintah memusatkan posisinya di sekitar Sungai Brantas. Pada tahun 1824, ketika Malang menjadi desa yang makmur, sekolah-sekolah pembantu Sangju mulai bermunculan, dan pada tahun 1914, Malang ditetapkan sebagai kota otonom.

Malang menjadi bagian dari Republik Indonesia pada tanggal 21 September 1945, diduduki Belanda dan masuk kembali pada tanggal 2 Maret 1947. Pada tanggal 1 Januari 2001, pemerintahan diubah menjadi Dewan Kota Malang. Malangsi akan merayakan hari jadinya yang ke-108 pada 1 April 2022.

Menurut beberapa referensi yang dikutip di Jawa Timur, asal nama Malang masih menjadi bahan penelitian para ahli sejarah sampai sekarang.

Banjir Bandang Kota Batu Dan Banjir Kota Malang, 15 Orang Hanyut

Para ahli sejarah ini meyakini bahwa sejarah Kota Malang berawal dari kebangkitan kerajaan Kanjuruhana 12 abad yang lalu.

Seperti kebanyakan kota lain di Indonesia, kota Malang modern tumbuh dan berkembang sejak masa penjajahan Hindia Belanda.

Menurut data KIM, pada lambang Kota Malang sebelumnya pada tahun 1964 terdapat kalimat “Malang namaku, majulah cita-citaku” atau dalam bahasa Belanda “Malang nominor, sursum moveor”.

Moto baru disarankan oleh profesor. Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka adalah seorang filolog atau ahli sastra Jawa kuno.

Malang Raya: Kera Ngalam Dan Boso Walikan Yang Khas

Website Resmi DPRD Kota Malang

Buku sejarah kota, kota malang, sejarah berdirinya kota malang, sejarah balai kota malang, sejarah kota banjar patroman, sejarah kota bangil, sejarah kota, sejarah kota batu malang, sejarah museum kota tua, sejarah kota kendari, sejarah nama kota malang, sejarah tugu kota malang

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    LAINNYA