Sejarah Kota Karawang

7 minutes reading
Thursday, 23 Mar 2023 15:01 0 196 setiawan

Sejarah Kota Karawang – Jika melihat sejarah Karwang dari masa kekaisaran hingga masa kolonial, kota ini memiliki sejarah yang sangat tua yang dikenal dengan persawahan. Padahal, menurut sejarah, Karwang menjadi kawasan yang berkembang dari masa kesultanan hingga masa penjajahan dan penjajahan.

Karena kawasan Karwang telah berlalu sejak zaman dahulu kala, banyak tempat yang menjadi pertanda bahwa kawasan ini mengalami masa yang luar biasa. Peninggalan sejarah dari masa kekaisaran seperti Kerajaan Pajaran, Kerajaan Sunda, dll hingga catatan sejarah dari masa kolonial di Indonesia.

Sejarah Kota Karawang

Kawasan Batujaya merupakan tempat yang paling terkenal di kota Karwang. Situs ini terdiri dari dua desa sekaligus, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Talgajaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karwang, Jawa Barat. Luas situs Batujaya sendiri sekitar 5 kilometer. Tak heran, banyak candi di situs Batujaya yang menjadi monumen sejarah Karawang.

Cerita Magis Di Balik Sejarah Meriam ‘si Jagur’

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, situs Baturaja merupakan situs candi bersejarah yang berasal dari kerajaan Tarumanegara. Terdapat beberapa candi di kompleks Batujaya, salah satunya adalah Candi Jiva.

Jiva Mandir adalah tempat yang mirip gundukan yang terlihat seperti bukit kecil. Gunung kecil ini dikenal masyarakat setempat sebagai Unur Jiwa. Terletak di antara sawah penduduk setempat, Jeeva Mandir ini meliputi area seluas sekitar 500 meter persegi. Keadaan sebelum renovasi sebenarnya lebih baik dari candi-candi di sekitarnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa candi Jiva ini dalam kondisi sangat baik, merupakan situs candi yang telah direnovasi dan terawat dengan baik.

Berbeda dengan candi Blandongan, candi yang terletak di bawah sawah ini dulunya merupakan rumah bagi pisang dan tumbuhan liar lainnya. Di atas candi yang terletak di bawah persawahan yang subur, candi ini sudah sulit dikenali di masa lalu. Bahkan, dibutuhkan banyak penjelajah dan pompa air untuk mengembalikan sisa-sisa masa kekaisaran di Karwang, yang akhirnya mengarah pada pembangunan candi.

Total ada 11 candi di situs Baturaja, semuanya menghadap ke arah yang sama, yaitu 50 derajat dari utara. Baturaja ini juga membahas penelitian yang dilakukan para ahli untuk memastikan bahwa semua candi di situs tersebut memiliki keterkaitan dengan sejarah.

Serba Serbi Hutan Adat Kuta Tandingan

Di masa lalu. Situs Sibuya memiliki banyak fosil dalam berbagai bentuk. Pada titik ini di Karwang, terdapat banyak sisa-sisa zaman kekaisaran dalam bentuk struktur yang rumit. Banyak barang yang ditemukan di daerah tersebut diduga milik candi Hindu di masa lalu.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, situs bersejarah di kawasan Karwang ini diyakini berasal dari candi-candi Hindu di masa lalu. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah faktor yang menegaskan bahwa peninggalan tersebut berasal dari agama Hindu. Di sinilah arca Wisnu dan Lingga berada.

Berhala Wisnu dan Lingga ditemukan oleh penduduk setempat di daerah yang disebut Lemar Duhur Lanang. Duhur Lanang, seorang yang lemah, dianggap merepotkan oleh masyarakat dan memiliki kekuatan magis. Lemah Duhur berarti tempat yang tinggi dalam bahasa Indonesia. Karena tentunya saat monumen peninggalan ini ditemukan, ditemukan di gunung yang sangat tinggi.

Selain arca Wisnu dan Lingga, terdapat juga peninggalan sejarah berupa reruntuhan bangunan yang diyakini sebagai sisa bangunan keramat dan perkampungan penduduk kala itu. Di sini juga terdapat kompleks candi yang merupakan objek wisata bersejarah yang masih banyak dikunjungi orang hingga saat ini. Yang menarik adalah situs Sibuya dan sisa-sisa candi Lemah Duhur Lanang.

Dua Pesantren Wakili Karawang Dalam Kick Off Program 3 Juta Santri Jawa Barat Siap Divaksin

Candi di kawasan ini kira-kira berukuran 9 x 9,6 persegi yang dibangun dari batu bata merah. Untuk menghubungkan batu bata dengan bangunan, digunakan batu yang dicampur dengan batu kali yang menjadi pondasi bangunan. Di bagian atas bangunan terdapat lingga setinggi 111 cm dan berdiameter 40 cm.

Sebagai masjid besar yang kini banyak dikunjungi orang, Masjid Raya Karwang di Jawa Barat memiliki sejarah panjang. Masjid agung ini dulunya adalah sebuah rumah kecil tempat beliau menimba ilmu Islam di Karwang. Saat itu, dikenal sebagai Syekh Hasnudin atau Syekh Kuro, ia meminta izin untuk membangun rumah tempat ia dan muridnya Nyi Subang Larang mengembangkan agama Islam. Nyi Subang Larang sendiri adalah putri dari Ki Gedeng Tapa, seorang kepala suku di daerah Cirebon.

Syekh Kuro yang dititipkan oleh Nyi Subang Larang kepada Kee Gedeng Tapa saat masih kecil membawanya ke wilayah Malaka untuk menyebarkan agama Islam. Setelah kembali ke Pulau Jawa, Syekh Kuro kemudian membangun sebuah situs untuk memajukan Islam dan Nye Subang Larang di kawasan Bunut Kertayasa yang sekarang dikenal dengan Kampung Bunut Karwang. Tempat mendalami Islam ini kemudian dikenal dengan nama Masjid Raya Karwang.

Dibangun pada masa kolonial Belanda, bendungan ini memiliki fungsi irigasi yang penting di wilayah Karwang. Dibangun sekitar tahun 1925, bendungan ini digunakan untuk mengontrol pengairan sawah di Karwang yang digalakkan saat itu. Tak hanya itu, dibangun bendungan untuk mengatasi banjir di bagian utara Kabupaten Karwang. Bahkan, menurut Pemda Karwang, Bendungan Walahar juga digunakan untuk mengairi sawah di kawasan Subang.

Menengok Pesona Candi Tertua Di Jawa Yang Kokoh Berdiri Di Tengah Sawah Karawang

Bendungan di Desa Walahar, Kecamatan Simpel, hingga saat ini masih berfungsi dengan baik. Padahal, saat musim hujan, bendungan yang membantu aliran air deras dari Sungai Sitaram ini masih cukup kuat untuk melindungi air yang mengalir ke Karwang.

Peninggalan penting lainnya dari Karwang adalah arca Rava Gede. Tugu Peringatan Rawa Gede merupakan tugu peringatan yang dibangun untuk memperingati pembantaian warga sipil Karawang pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1947, sekitar 431 orang dibunuh oleh tentara Belanda yang ingin mengambil alih daerah-daerah tersebut dari Indonesia.

Tugu peringatan di Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karwang ini menjadi saksi penting bagaimana warga sipil Indonesia ditangkap dan dibunuh di lapangan saat itu. Saat itu tentara Belanda sedang mengejar Kapten Lucas Custario yang merupakan komandan kompi Siliwangi yang berhasil menghancurkan dan menghancurkan posisi tentara Belanda saat itu.

Pasukan Belanda yang dipimpin seorang mayor mengepung dan menggeledah desa Rawgede. Rumah warga kemudian digeledah untuk mencari Lucas Custario. Kepala desa kemudian mengumpulkan semua laki-laki desa di lapangan yang luas, termasuk seorang anak kecil yang ditembak tanpa kecuali. Ini adalah masa terburuk yang dialami masyarakat Karwang pada masa penjajahan Belanda, sehingga kedepannya Monumen Rawgede dibangun sebagai kenangan masa penjajahan dulu.

Bundaran Tugu Padi Pabrik Es Karawang

Bagi para sejarawan, Rengasdengklok tentu tidak asing dengan Kan. Soekarno dan Hatta ditangkap oleh sekelompok pemuda yang ingin mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia saat Rengasdengklok. Tempat pertemuan Soekarno dan Hatta adalah rumah Djiaw Ki Siong di Kecamatan Rengadengklok, Kabupaten Karwang, Jawa Barat.

Rumah sederhana ini merupakan rumah sederhana dengan luas kurang lebih 12 X 12 meter dan memiliki dua kamar serta satu ruang pertemuan. Dua kamar dialokasikan untuk akomodasi Soekarno dan Hatta, yang kemudian dipaksa oleh sekelompok pemuda untuk menandatangani dokumen deklarasi yang dikeluarkan pada 17 Agustus 1945.

Beberapa peninggalan kuno karwang tersebut masih terpelihara dengan baik. Bahkan, beberapa di antaranya masih dipugar agar masing-masing peninggalan tersebut dapat dilestarikan dan dinikmati oleh masa depan anak-anak mereka. Karawang masih memiliki sejarah panjang. Dan tentunya kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan melestarikannya. Banyak tempat indah dan menarik untuk dikunjungi di Karwang, Jawa Barat. Tidak hanya keindahan pantai, curug atau air terjunnya saja, jika ke Karwang anda juga bisa menjumpai aneka makanan. Kuliner Karawang dan Jawa Barat banyak bertebaran di sepanjang jalan dan pantai Karwang. Tentu, beberapa pilihan kuliner ini bisa melukai lidah dan membuat Anda pilih-pilih. Karwang tempat wisata Jawa Barat ini juga sangat digemari oleh masyarakat, banyak wisatawan yang berkunjung ke Karwang terutama saat hari libur akan datang.

Tempat wisata Karawang di Jawa Barat sangat cocok untuk mengisi liburan dan menghilangkan penat, namun kali ini Anda tidak hanya bisa mengunjungi pantai dan gunung, tetapi juga tempat-tempat purbakala. Karwang dikenal sebagai kawasan yang subur sehingga wisatawan ingin berkunjung ke kawasan Karwang. Banyak juga orang dari Tiongkok dan Eropa yang mengunjungi tempat-tempat terkenal di Karwang, seperti tempat bersejarah di Karwang.

Menulusuri Wisata Religi Kota Karawang

Stasiun tua di Karwang

Stasiun ini berada di +16 dan dicover oleh Operasi I Jakarta, stasiun ini sudah sangat tua karena dibangun sejak lama. Saat ini stasiun Karwang hanya mengangkut penumpang dari Jakarta menuju Purwakarta. Stasiun Karawang terletak di ul. Arif Rahman Hakim, Nagsari, Karwang Barat, Karwang, Provinsi Jawa Barat.

Bendungan ini mulai digunakan sejak 30 November 1925 dan dibangun pada masa penjajahan pemerintah Belanda. Namun, banyak pihak, terutama para pejabat di sekitarnya, yang mengklaim bahwa bendungan itu dibangun pada masa penjajahan Portugis yang dilanjutkan oleh kekuasaan penjajah Belanda. . Tidak hanya sebagai pengatur air. Tapi kita juga bisa belajar tentang berbagai jenis yang penting di masa lalu di Karwang. #bendunganwalahar #wisatakarawang #karawang #pangkalperjuangan #superadventure #idare Postingan yang dibagikan oleh seorang pembimbing

Sejarah hotel akshaya karawang, sejarah berdirinya kota karawang, kota karawang, karawang kota industri, hotel karawang kota, lambang kota karawang, makanan khas kota karawang, perumahan di karawang kota, perumahan karawang kota, pusat kota karawang, hotel di karawang kota, rental mobil karawang kota

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    LAINNYA