Sejarah Kota Depok Lengkap

8 minutes reading
Monday, 20 Mar 2023 22:01 0 186 setiawan

Sejarah Kota Depok Lengkap – Istilah Belanda Depok mungkin sudah tidak asing lagi. Bagaimana kata daerah muncul?

Distrik Belanda Depok tidak jauh dari Stasiun Depok Lama, yaitu Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat.

Sejarah Kota Depok Lengkap

Beberapa peninggalan sejarah Belanda antara lain rumah-rumah bergaya arsitektur kuno, Jembatan Pins di Jalan Toli Iskandar, Monumen Cornelius Chastelian di Jalan Pemuda Depok.

Tugu Cornelis Chastelein Dan Kisah Asal Muasal Depok

Tak hanya itu, ada Gereja GPIB Immanuel, Gedung Yayasan Cornelis Chastelein (YLCC), Kediaman Presiden Depok, serta tiang telepon pertama yang dibangun Belanda dan dibangun pada tahun 1900. Tiang telepon ini terletak di Jalan Kartini. Depok.

Jembatan Panus yang membentang di Sungai Ciliwung dari Bogor, Depok hingga Jakarta ini dibangun pada tahun 1917 oleh insinyur Belanda Andre Lawrence. Nama Pence sendiri berasal dari Stephens Lander yang tinggal di dekat jembatan tersebut.

Di kawasan yang kini disebut Depok Lama ini, terdapat banyak bangunan peninggalan Belanda. Meski ada juga rumah-rumah tua yang fungsi atau bentuknya sudah berubah.

Cornelis Chastelein adalah seorang pemilik Belanda yang juga mantan pejabat Vereneigde Oostindische Compagnie (VOC), Kemitraan Dagang Hindia Timur Belanda, 1602–1799. Keberadaan peninggalan kolonial di Depok Lama terkait dengan Kolonel Chastain.

Tirta Asasta Depok · Pt. Tirta Asasta Depok Perdana Kembali Selenggarakan Kegiatan Apel Pagi

Di kawasan Depok lama terdapat bangunan asli bergaya arsitektur Belanda yang memadukan arsitektur tropis dengan jendela-jendela besar dan atap yang relatif curam.

Dalam buku Gedoran Depok (Revolusi Sosial di Pinggir Jakarta 1945-1955) karya Wenri Wanhar, Cornelis Chastelein awalnya adalah seorang akuntan dan pengusaha VOC yang menjadi pemilik tanah karena tidak setuju dengan kepemimpinan Gubernur Jenderal William Wan. . Penulis yang memerintah dari 1691-1704.

Setelah meninggalkan pekerjaannya di VOC, Chastain mulai bercocok tanam. Dia membeli tanah di distrik Gambir Batavia pada tahun 1693, Sereng Seng pada tahun 1695, Mampang pada tahun 1696 dan Depok pada tahun 1696.

Menggarap lahan seluas 1.244 hektare di Depok, Chastelein membeli 150 budak dari Bali, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Jawa, dan India. Ketika dia meninggal pada tanggal 28 Juni 1714, dia meninggalkan surat wasiat.

Pdf) Dari Depok Lama Ke Depok Baru: Berjuang Menjadi Kota, 1970an

Saat ini, terdapat 12 suku utama yang mendiami kawasan purba Depok. Kedua belas suku tersebut adalah Bacchus, Ishak, Jonathan, Jacob, Joseph, Lowen, Lawrence, Lander, Theolins, Sudera, Samuel dan Zadok. Penerus trah ini dikenal sebagai “Dutch Depok”.

Ke-12 marga tersebut hanya ditentukan oleh garis laki-laki alias patrilineal, sehingga perempuan yang menikah di luar marga dipisahkan oleh garis.

Namun seiring berjalannya waktu, akan ada generasi yang mati atau hilang, yaitu generasi Zaduk. Namun, alasan kepunahan suku Zadokh tidak diketahui. Ada yang bilang belum punya anak.

Wilayah Belanda Depok yang erat hubungannya dengan Belanda memberikan sejarah panjang peninggalan Belanda pada wilayah tersebut. Dia meminta pejabat Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia untuk mengunjungi kawasan Depok Lama.

Wajib Tahu! Ini Tempat Tempat Bersejarah Di Kota Depok

Kedatangan Dubes Belanda di Jalan Pemuda, Depok Lama, Distrik Penkoran Mas juga merupakan keinginan untuk melihat peninggalan sejarah Belanda dan menjadi kawasan wisata sejarah.

Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Greens, mengunjungi kawasan Depok lama yang dikenal sebagai kampung halaman Belanda Depok, untuk menilai pengembangan kawasan tersebut sebagai cagar budaya dan tempat wisata sejarah.

Dalam kunjungannya, ia bertemu Wali Kota Depok M. Idris dan perwakilan Universitas Indonesia (UI) serta generasi ke-10 Cornelius Chastlin yang bertempat di Depok Lama.

Kawasan Depok Lama terbilang istimewa karena masih banyak bangunan tua yang berdiri di sana, meski sebagian telah dipugar. Namun kawasan ini menarik wisatawan, terutama dari Belanda.

Penjelasan Mohammad Idris Ihwal Perubahan Lirik Mars Dan Himne Kota Depok

Di tempat inilah Gurjan pertama kali melihat kondisi tempat lama di Depok, sehingga merasa ada silaturahmi untuk mempererat hubungan antara masyarakat dengan pemerintah kota Depok, khususnya yang berkaitan dengan peninggalan religi. (warisan). . Dan penelitian juga.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, Pariwisata Kota Depok Dadan Rasistani mengatakan, pengembangan situs bersejarah Depok Lama masih dikaji dengan Belanda.

Berbagai kajian penelitian sedang dilakukan untuk menjadikan tempat bersejarah Puran Deepak sebagai cagar budaya dan wisata sejarah dapat dilakukan. Lambert Greens untuk Indonesia mengatakan: “Saya datang ke Old Depoque untuk pertama kalinya. Ada ‘Dutch Depokes’ dan masih merupakan gagasan generasi ke-10 Cornelius Chasteline.” Ini sangat spesial.”

Lembaran kalender muncul pada Kamis, 11 November 2021. Lambert terletak di pemakaman tua ‘Belanda Depok’ di sebelah timur Pusat Depok Lama di Jalan Kamboja, jantung kesucian yang mengelola tanah mereka di Depok, yang dimulai pada tahun 1696. Pemakaman yang didirikan pada tahun 1851, di depan makam seorang bangsawan Belanda yang meninggal pada tanggal 6 April 1888, Lambert mencoba bergabung dengan pemerintah Belanda dalam upaya mencaplok Depok Lama sebagai tempat bersejarah.

Masjid Dian Al Mahri (depok, Indonesia)

“Ini merupakan tempat peristirahatan bagi orang-orang yang membawa warisan masa lalu dan menunjukkan kuatnya hubungan antara Indonesia dan Belanda,” ujar Lambert. Ini menjelaskan pentingnya kunjungannya ke Depok. Apalagi dengan kata-kata “warisan lama” dan “hubungan Indonesia-Belanda yang kuat”. Inilah kunci untuk memahami mengapa gagasan melestarikan Depok Tua sebagai tempat bersejarah di Depok – terutama dari Stasiun Depok Lama hingga Jalan Pemuda, Jalan Kamboja hingga Jembatan Pins – lambat berkembang (kalau tidak sulit diimplementasikan).

Ungkapan “selamatkan tempat bersejarah” sudah satu dekade tidak dipopulerkan di Depok. Hingga tulisan ini dibuat, situs bersejarah yang dikunjungi Lambert belum resmi ditetapkan sebagai situs cagar budaya. Statusnya masih diragukan untuk cagar budaya (OCDB). Alasan yang sering diperbincangkan adalah Pemkot Depok pada Mei 2019 telah memiliki Kelompok Ahli Cagar Budaya (TACB), kelompok ahli konservasi dari berbagai bidang keilmuan yang memiliki sertifikat kompetensi untuk menentukan, mengklasifikasikan dan memusnahkan Memberikan rekomendasi Cagar Budaya UU Perlindungan no. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (UUCB).

Cobalah untuk percaya bahwa akar masalah sebenarnya tidak ada. Inilah kemerosotan tata kota yang tidak hanya mengabaikan situs-situs sejarah kawasan, tetapi juga menerapkan politik memori terkait identitas tertentu di ruang kota. Hal ini dikemukakan oleh Teri Wahuning M. Arsham dalam bukunya

Karena itu, selama lebih dari 15 tahun, masyarakat melihat nasib miris bangunan bersejarah peninggalan jajahan Belanda di Depok itu. Dari abad ke-17 hingga abad ke-19, situs bersejarah dihancurkan. Depok sedang berkembang pesat, tetapi pemerintah telah mengaturnya sebagai kota tanpa masa lalu, tanpa kenangan. Situs resmi Pemkot Depok www.depok.go.id meminimalisasi sejarahnya (kalau tidak mau bubar) dengan menyebutkan bahwa “bermula di sebuah kecamatan Kecamatan Kwidanan di Kecamatan Parang.” Terletak, Kabupaten Bogor”. Artinya, sejarah sebelum tahun 1949, ketika Parong Kvidanan dimulai, bukanlah bagian penting dari sejarah Deepok.

Smk Negeri 4 Depok

Rekening sejarah yang dipilih tampaknya menekankan bahwa proses modernisasi Depok, terkait dengan pembangunan rumah, lembaga pendidikan, perdagangan dan jasa, dimulai pada tahun 1970-an hingga akhir 1990-an. Sejak tahun 1696 ia mulai membangun rumah, dan karena tertarik pada ilmu pengetahuan dan memperkuat masyarakat dalam arti yang lebih luas, ia meletakkan dasar untuk pengembangan pemerintahan kota yang otonom, yaitu- Legitimasi Regulasi Van Het. Tanah Depok pada tahun 1862 sampai Gemeente Bestuur Depok dibuat pada tahun 1871.

Mengenai pendidikan, didirikan Sekolah Depoksche Lagere pada tahun 1831. Kemudian pada tahun 1886 didirikan Sekolah Eurepeesche yang gurunya adalah orang Depok. Pada saat yang sama, Girl Scouting for Day Blue Dryhawk didirikan, yang sebelum bubar berperan besar dalam pemberdayaan wanita Jepang. Tentu saja, pada akhirnya kami harus mengatakan bahwa Depok menjadi tempat pertama untuk membuat rencana tata ruang yang menyediakan sebagian besar hutan kota. Pada tanggal 31 Maret 1913, hutan ini diresmikan oleh Gubernur Jenderal A.W.F. Seperti di Idenburg

Perubahan di Depok tidak hanya terfokus di Depok lama, tetapi juga di Cimanggis. Tujuh puluh lima tahun setelah Chastelein membuka Depok sebagai pejabat tinggi VOC, pejabat lain datang, Gubernur Jenderal Pieters Alberts van der Pera. mempersiapkan

Ini adalah peninggalan sejarah yang sangat penting dalam hal arsitektur Indis dan upaya pembukaan hutan antara Batavia dan Bogor pada abad ke-18. Dari foto-foto yang diambil Johannes Rich, terlihat jelas di mana letaknya

Belajar Sejarah Kota Depok Di Beranda Cafe And Resto

Dengan pendukungnya, dimulailah pusat kegiatan baru berupa pasar, kawasan jalan standar dengan fasilitas pemberhentian, yang kemudian menjadi Jalan Raya Pos pada masa Dandals.

Namun, tampaknya peninggalan sejarah itu tidak penting atau sesuatu yang bisa dibanggakan oleh Pemkot Dupok. Untuk waktu yang lama keberadaan

Cimansteen diabaikan dan dilupakan. Keberadaan dan makna sejarahnya hanya diketahui oleh sekelompok kecil sejarawan dari Masyarakat Sejarah Depok (KSD). Mereka juga bentrok pada awal 2018 dengan Wakil Presiden Yusuf Kala, yang memimpin renstra Presiden Jokowi untuk membangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di situs bersejarah itu.

KSD Cimanggis juga menjadi gerakan masyarakat Deepak yang meminta pemerintah kota memperhatikan situs sejarah dan segera membentuk TACB untuk segera memberikan perlindungan hukum terhadap perlindungan cagar budaya.

Dinas Kesehatan Kota Depok

Cimanggis dinyatakan sebagai cagar budaya pada akhir tahun 2018. Dua tahun kemudian, pada akhir tahun 2020, rumah tersebut dipugar, namun bukan oleh pemerintah Depok, melainkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Direktorat Jenderal Cipta Karya. Terlepas dari motivasi untuk berpartisipasi dalam pelestarian warisan budaya, hasil restorasi menunjukkan bahwa proyek restorasi kurang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan teknis yang memadai untuk restorasi warisan budaya.

Cimanggis sudah tidak terdengar lagi. Alih-alih membahas kebutuhan masyarakat untuk membangun Museum Sejarah Depok karena belum ada di kota tersebut, malah dibahas rencana pembangunan Museum Nabi Islam di kawasan UII. Saat ini perang berada dalam politik memori simbolik

Sejarah kota bandung lengkap, peta kota depok lengkap, sejarah kota depok, sejarah kota jakarta lengkap, sejarah kota semarang lengkap, sejarah kota bogor lengkap

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    LAINNYA