Sejarah Kota Depok Dalam Bahasa Sunda

8 minutes reading
Friday, 31 Mar 2023 13:01 0 283 setiawan

Sejarah Kota Depok Dalam Bahasa Sunda – Halaman ini memuat artikel tentang kota di Jawa Barat, Indonesia sejak tahun 1999. Untuk wilayah administratif di Indonesia periode 1982–1999, lihat Kota Administratif Depok.

Depok adalah sebuah kota di provinsi Jawa Barat di Indonesia. Kota Depok merupakan bagian dari kota Jabodetabekpunjur dan terletak di bagian selatan Jakarta. Kota Depok dibangun di atas kota administratif Depok dengan penambahan wilayah dari Kecamatan Limo, Kecamatan Cimangis dan Kecamatan Savangan, serta sebagian Kecamatan Boyonggede yang digabung dengan Kecamatan Pancoran Mas.

Sejarah Kota Depok Dalam Bahasa Sunda

Hari pembukaan kota Depok ditetapkan sebagai hari jadi kota Depok. Jumlah penduduk Kota Depok berdasarkan data Badan Pusat Statistik diprediksi mencapai 2.123.349 jiwa pada tahun 2022.

Kampung Pepohonan 99 Hidden Gem Di Depok Buat Rileks Sejenak

Pada masa Hindia Belanda, pada masa penjajahan Jepang, hingga Indonesia merdeka, wilayah Depok terbagi menjadi tiga wilayah berbeda di Kabupaten Bogor, antara lain.

Pada tahun 1898, 1909, dan 1933 kecamatan Depok berada di bawah Parung Kavedanan dan masuk ke dalam kecamatan yang berpusat di Parung, Afdeling Buitenzorg.

Kecamatan Depok saat itu memiliki 11 desa, yaitu Depok, Depok Jaia, Pancoran Mas, Mampang, Rangkap Jaia, Rangkap Jaia Baru, Beji, Kemirimuka, Pondokcina, Tanahbaru dan Kukusan.

Depok dulunya adalah pusat Ommelanden Van Batavia Reviev atau Studi Daerah di sekitar Jakarta berdasarkan surat keputusan gubernur Batavia yaitu en Ommelanden tanggal 11 April 1949 nomor Pz/177/G.R. yang dimuat dalam Javasche Courant tahun 1949, nomor 31. Tinjauan ini membubarkan Regentschap Meester Cornelis yang sudah ada sejak tahun 1925.

Variasi Dalam Bahasa Sunda

Dengan tren urbanisasi yang berkembang dari tahun 1960 hingga 1970-an, DKI Jakarta pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin melakukan kajian dalam upaya memperluas wilayah Jakarta.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Ketenagalistrikan sedang memetakan daerah-daerah di sekitar Jakarta, seperti Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bekasi untuk menjadi daerah baru pengembangan. Menurut Gubernur Ali, ide ini akan menggunakan anggaran besar dan melibatkan Pemprov DKI Jakarta. Sebelumnya, pemerintah berinisiatif memperluas wilayah Jakarta ke Ciawa, Cibinong, Bekasi, dan Tangerang. Karena itu, Ali menugaskan jajarannya untuk mengkaji pemekaran wilayah Jakarta. Alhasil, kawasan Cibinong, Bekasi, dan Depok dinilai strategis dan berpeluang bergabung dengan Jakarta. Inilah pendahulu dari wilayah Jabodetabek.

Sebelum diusulkan menjadi kotamadya, Wali Kota Depok Badrul Kamal mengusulkan beberapa desa di Kabupaten Bogor bergabung dengan Depok. Kota administratif Depok saat itu hanya memiliki tiga kecamatan, yakni Pancoran Mas, Beji, dan Sukmajaia, di mana setidaknya diperlukan enam kecamatan untuk membangun kota tersebut.

Kemudian, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor mengadakan rapat untuk membahas pemisahan Kota Depok dari Kabupaten Bogor. Badrul menjelaskan kemungkinan Depok menjadi kotamadya dari segi sosial, ekonomi, demografi, budaya, politik dan lain-lain.

Pdf) Cagar Budaya Dan Representasi Identitas Kota Depok

Hasil rapat kembali dibahas dalam rapat paripurna dan disepakati pembentukan Kota Depok. Sepuluh hari kemudian, hasil rapat tersebut dikirim ke DPR Provinsi Jawa Barat dan akhirnya sampai ke tingkat pusat, yaitu DPR RI.

DPR akhirnya menyetujui pembentukan kota Depok dan kota Cilegon pada tanggal 20 April 1999. Pengesahan undang-undang ini diikuti oleh tokoh masyarakat di kota Depok. Seminggu kemudian, Depok resmi berdiri sebagai kotamadya, mengakhiri status Depok sebagai kota administratif.

Beberapa kelurahan di Kabupaten Bogor antara lain Limo, Cimanggis dan Savangan masuk dalam wilayah Kota Depok. Tidak hanya itu, desa-desa di Kecamatan Bojonggede terintegrasi dengan Kecamatan Pancoran Mas, seperti Bojong Pondok Terong, Ratujaia, Pondok Jaia, Cipaiung dan Cipaiung Jaia. Pembukaan Kota Depok sekaligus melantik Badrul Kamal sebagai Pj Wali Kota Depok.

Pada tahun 2007, Kelurahan Depok terbagi menjadi 11 kecamatan dan 63 kelurahan. Pemekaran itu disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Depok. Berikut adalah daftar desa dan desa perluasan.

Mencari Warisan Depok Lama

Ia mengumumkan pembentukan Jabodetabek setelah tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia pada tahun 2024. Rees menyebut Jakarta memiliki kesamaan dengan daerah tetangganya, seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. . Persamaan ini menjawab permasalahan yang ada, seperti kemacetan dan banjir, agar pembangunan dapat berjalan.

Secara geografis, Kota Depok terletak pada koordinat 6° 19′ 00″–6° 28′ 00″ Lintang Selatan dan 106° 43′ 00″–106° 55′ 30″ Bujur Timur. Dengan luas sekitar 200,29 km², Depok merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 50-140 meter dan kemiringan kurang dari 15%.

Secara administratif, Depok didirikan berdasarkan UU No. 15 sejak tahun 1999 tentang pembentukan kota Depok dan kota Cilegon. Pada tanggal 27 April 1999, kota administratif Depok dan kota administratif Cilegon menjadi kotamadya. Perbatasan utara Depok dan Batavia tidak berubah setidaknya sejak tahun 1933.

Karakteristik etnis masyarakat kota Depok beragam. Berdasarkan data Sensus Penduduk tahun 2000, mayoritas penduduk Kota Depok adalah suku Betawi, Jawa, dan Sunda. Sebagian besar juga berasal dari suku Batak dan Minangkabau. Keragaman suku bangsa di Kota Depok mempengaruhi keragaman budaya dan sosial. Berikut jumlah penduduk Kota Depok menurut suku menurut data Sensus Penduduk tahun 2000;

Sejarah Kota Bekasi

Menurut data Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok tahun 2022, terdapat sekitar 520 rumah di Depok.

Dan 83 mushola, 33 gereja kristen, 5 gereja katolik roma, 2 vihara, 1 vihara dan 1 vihara yang tersebar di 11 wilayah.

Untuk membangun pusat sejarah, karena Depok pernah memiliki hubungan dengan Hindia Belanda. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Yayasan Cornelis Chastelein di Jalan Pemuda dan gereja-gereja dengan bangunan New India di sekitar Depok Lama. Bahkan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Greens,

Wali Kota Depok Mohamed Rees mengatakan ada sekitar 100 taman di Kota Depok, seharusnya sekitar 65 taman. Angka ini terbilang tinggi dibandingkan Kota Bandung yang terkenal memiliki berbagai jenis taman dengan konsep kreatif yang berbeda.

Wajib Tahu! Ini Tempat Tempat Bersejarah Di Kota Depok

Pemkot Depok membuka 5 stadion, di antaranya 4 stadion umum dan 1 stadion olah raga bertaraf internasional. Stadion ini dibuka karena minat anak muda terhadap sepak bola sangat tinggi, khususnya di Kota Depok. Berikut adalah beberapa platform yang resmi dibuka:

Saat ini, mulai tahun 2022, Diskominfo Depok telah memasang 74 hotspot WiFi gratis di seluruh kecamatan dan kelurahan. Tahun 2012 ditetapkan 11 poin, dan tahun 2013 ditetapkan 63 poin.

Catatan BKKBN menyebutkan, pada tahun 2022, Depok sendiri akan menjadi salah satu kota di Provinsi Jawa Barat dengan persentase ketertinggalan terendah, yakni hanya 12,3%.

Aslinya, masyarakat Depok adalah suku Sunda. Setelah percampuran etnis, orang Betawi lahir dan menetap di daerah Beji, Pancoran Mas, Limo, Cinere, Savangan. Evolusi suku Betawi di Depok tidak lepas dari budaya Sunda, Tionghoa, dan Melayu sehingga secara linguistik terdapat kesamaan. Kesenian di Kota Depok memiliki corak yang berbeda dengan Betawi, salah satunya batik.

Soal Ujian Bahasa Sunda Berbau Pornografi Dan Kekerasan

Motif batik khas Depok antara lain Batik Gong Si Bolong, Batik Belimbing Dewa, Batik Tugu Batu dan Batik Ikan Hias.

Meskipun Kota Depok terletak di Jawa Barat, budaya Betawi mendominasi dan lekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Depok. Mereka memiliki kebiasaan menetap di desa dengan kerabat dari garis keturunan yang sama.

Dari generasi ke generasi, masyarakat Depok mewarisi tradisi, seperti seni musik. Gamelan Gong Si Bolong yang merupakan salah satu kekayaan budaya takbenda berfungsi sebagai pengiring wayang kulit Betawi, tari Jaipong dan Tayuban. Selain itu, ada Marawi dan Hadroh Betawi yang berkerabat dengan etnis Muslim Selawatan dan Nasi.

Kesenian ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kota Depok memeluk agama Islam. Tidak hanya musik, Depok memiliki budaya yang cukup terkenal yaitu Ribatan Dandang.

Panduan Tips Pergi Ke Depok

Biasanya dilakukan pada saat pernikahan adat Betawi dengan iringan gambang tanjor dan kromong. Saat ritual ini berlangsung, pengantin wanita memanggul burung kormoran di punggungnya dan pengantin pria melanjutkan dengan mengambil burung kormoran dari pengantin wanita.

Pasca terbentuknya Depok sebagai kotamadya pada tahun 1999, lahirlah beberapa budaya baru yang bercirikan Betawi Pinggiran. Namun ada juga tradisi yang diwarisi dari zaman dahulu dan pertama kali dipentaskan di Depok, misalnya tarian daerah. Tarian daerah Depok antara lain tari Godeg Aju dari Cisalak, tari topeng Cisalak dari Cimanggis dan tari Najuban dari Tanahbaru. Tarian khas Depok lainnya adalah tari Greget Mpok yang merepresentasikan kehidupan remaja putri Betawi, dan tari Depok Go Lincah Walikota Mohamed Ris tahun 2019 yang menampilkannya oleh anak-anak, serta tari Jangan Iri Manis atau Jari Manis yang dimulai. dari budaya Cokek yang jarang dituturkan oleh warga Kota Depok di bagian utara dan barat yang sering menggunakan bahasa Betawi sebagai komunikasi sehari-hari. Hal ini terkait dengan kondisi geografis Kota Depok yang berada di sekitar DKI Jakarta sebagai pusat kebudayaan suku Betawi.

Pengaruh bahasa sunda di depok dimulai ketika depok termasuk dalam wilayah kerajaan sunda yang berpusat di pakuan payajaran. Saat itu tinggal orang Depok dan orang Sunda asli yang berbahasa Sunda Kuna hidup.

Bukti kuat pengaruh Sunda di Depok terlihat pada nama-nama pucuk yang menggunakan bahasa Sunda. Menurut Lilie Suratminto, kata “Depok” merupakan kata bahasa Sunda yang berasal dari kata “Padepokan”; berarti asketisme. Ini merujuk Depok sebagai Scythian.

Jan Karel Kwisthout Dalam Jejak Jejak Masa Lalu Depok: Sebuah Review Halaman 1

Pada tahun 1960-an, penduduk Betawi di Jakarta, khususnya yang tinggal di kawasan Senaian, pindah ke Jakarta bagian selatan akibat alih fungsi kawasan pemukiman untuk membangun Stadion Utama Senaian pada masa Orde Lama. Mereka memilih tinggal di Kabupaten Bogor, termasuk Depok yang saat itu berstatus kabupaten kecil.

Pasca pemisahan Kota Depok dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999, bahasa dan budaya Sunda semakin terpinggirkan setelah para sejarawan dan Pemerintah Kota Depok menyatakan bahwa bahasa dan budaya Depok adalah Betawi.

Bahkan, Pemkot Depok juga sedang memikirkan untuk membuat bahasa Betawi

Undangan dalam bahasa sunda, kecombrang dalam bahasa sunda, sejarah sunda dalam bahasa sunda, aku dalam bahasa sunda, terjemahan dalam bahasa sunda, kemiri dalam bahasa sunda, sejarah kota bogor bahasa sunda, baju dalam bahasa sunda, pidato dalam bahasa sunda, artikel dalam bahasa sunda, maaf dalam bahasa sunda, sejarah kota bekasi dalam bahasa sunda

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    LAINNYA