Sejarah Kota Bekasi

7 minutes reading
Friday, 17 Mar 2023 16:01 0 158 setiawan

Sejarah Kota Bekasi – Kota Bekasi merupakan salah satu kawasan perkotaan yang terjauh dari pusat kota Jakarta. Bagasi memiliki daya tarik tersendiri di mata para tamunya. Berbagai keunggulan Kota Bexi sangat berarti dalam sejarah kota ini. Banyak bangunan bersejarah yang kini dilupakan, terutama oleh generasi muda yang tidak tertarik dengan wisata antik saat ini.

Bisa menambah wawasan jika berkunjung ke Desa Pegasi seperti rumah 45 Zhuang, atau jika mengenal Kyung Tinggi dari penduduk setempat, ada rumah bergaya Eropa seperti rumah Belanda. Pada masa kemerdekaan, gedung ini berfungsi sebagai pusat keamanan ketika Yogyakarta menjadi ibu kotanya. Itu juga digunakan sebagai titik negosiasi untuk pertukaran tahanan antara Belanda dan Indonesia.

Sejarah Kota Bekasi

Lagu ini terletak di desa Chikdogan yang artinya desa rahasia karena pada saat itu tempat tersebut merupakan titik pengepungan untuk mengusir para perwira Belanda. Puisi ini menjadi dasar perjuangan masyarakat Baxi atau rakyat pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Bangunan ini merupakan kebanggaan desa dan merupakan bangunan tertua di sekitar Chikareng Barat bahkan di kota Pexi yang didirikan pada tahun 1821 Masehi.

Ikatan Remaja Toegoe Peduli Tugu Perjuangan

Kedang Babak di Jalan Ir merupakan tempat wisata Bagasi yang kurang menarik. Juanta tidak. 157 Bexi telah menjadi salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di kota. Bangunan cagar budaya di kota Bexi memperlihatkan perjuangan masyarakat dari masa ke masa. Didirikan pada tahun 1930-an dan didirikan oleh Lee Kuan Chin. Li Kuan Kin setia kepada orang-orang Baxi pada waktu itu, maka ia memberikan rumah ini kepada KH. Noir Ali Bani menjabat sebagai markas gerakan Bagazi dan berjuang untuk kebebasan dari penjajah.

Radar Pegasi adalah bagian dari grup Java Boss. Diterbitkan sebagai jawaban atas minat baca masyarakat Buxi untuk mendapatkan informasi yang nyata dan mendalam tentang permasalahan yang terjadi di kawasan Buxi. Ringkasnya, bagian mana yang harus dicantumkan dan mana yang akan ditekankan, karena akan mewakili waktu/masa penulisan, kepentingan, tujuan, gaya dan kepentingan yang berbeda, sehingga tulisan ini diakhiri dengan terbentuknya Kabupaten Pegasi. Bekasi disajikan dalam buku “Baksi Sejarah” terbitan Kementerian Arfuslahta dan LPPM Unisma (2002), tanpa memandang rendah kerja statistik, saatnya berjuang untuk satu, artikel ini. Cuma – mata harus ingat, rasa patriotisme dan kebanggaan (kalau bisa..) pada orang Bugsi, khususnya pemuda Bekasi atau yang mengaku berjiwa Bekasi, menurut informasi dari pihak Bekasi. Pahlawan Sheryl Anwar “Katu” dan Jodi “Krawang – Pegasi” …

Cari Poerbatjaraka (sarjana Sansekerta dan Jawa Kuno). Kata “Pakasi” secara linguistik berasal dari kata Chandrabhaga; Kendra artinya bulan (“sasi” dalam bahasa Jawa Kuno) dan bhaga artinya bagian. Jadi Kendrabhaga berarti bagian dari bulan. Pengucapan kata Chandrabhaga terkadang diubah menjadi Sasibaha atau Bhagasasi. Diucapkan, sering disebut Bagasi, dan karena pengaruh Belanda sering ditulis Bagasi (anggukan nama Bagasi di stasiun kereta api Lemahabang). Kata Bacassie telah berubah menjadi Bakassi sampai sekarang.

Gandharbhaga adalah bagian dari kerajaan Dharmanagara yang didirikan pada abad ke-5 Masehi. Terdapat 7 (tujuh) prasasti yang menyebutkan keberadaan Kerajaan Darumanagara di bawah Maharaja Purnavarman, yaitu: Prasasti Tuku (Chilinsingh, Jakarta), Prasasti Siarutyun, Prasasti Mura Xiantian, Prasasti Kebon Gobi, Teks Jambu, Teks Jambu. Alamat Pasir Avi (enam alamat ini di Kecamatan Pokor), satu alamat di Kabupaten Bandung Selatan (Alamat Chidankiang).

Segitiga Emas Betawi Kampung Sawah Milik Muslim Dan Kristen

Itu adalah Taromangra (teks Togo, yang tertulis: mengalir bahkan di sekitar istana kerajaan. Setelah itu, raja yang terkenal dan bijaksana serta semua benderanya digali dari singgasana selama 22 tahun. Sebuah sungai yang indah dengan air jernih, bernama “Kumti “. Pada hari suci, yaitu Bulan Palguna dimulai pada siang hari tanggal 8 dan berakhir pada tanggal 13 dan merupakan paruh suci bulan Khaitra, maka hanya 21 hari Tombak 6.122. Untuk itu diadakan upacara oleh para brahmana dan 1000 sapi dipersembahkan kepada raja…). Teks prasasti ini menggambarkan perintah Poornavarman untuk menggali sungai Kandarbhaga yang tujuannya untuk mengairi sawah dan menghindari banjir yang sering melanda kerajaan Darumanagara.

Sudarka menjelaskan bahwa setelah jatuhnya kerajaan Dharumangara (abad ketujuh), kerajaan yang paling berpengaruh di Paksi adalah kerajaan Bhajadjaran, yang merupakan bagian dari Paksi, seperti yang terlihat di situs sejarah Batu Tulis (di wilayah Pokhor). . kota. Padjatjaran Rann merupakan salah satu pelabuhan yang ramai dikunjungi para pedagang. Paksi adalah kota yang sangat penting bagi Pajajaran, dan menjelaskan: “…Pahuan adalah ibu kota baru kerajaan Bhajajaran. Proses migrasi didasarkan pada pertimbangan geopolitik dan strategi militer. Hal ini disebabkan isolasi jalan raya. Sungai Pakuan, Siliwung dan Sisadan melewati beberapa sehingga akan lebih mudah untuk mengontrol kota-kota pelabuhan aktif saat itu seperti Buxi, Karaung, Calaba, Tangerang dan Mahadan atau Pandan Surasuan.”

Maka, waktu berlalu, kerajaan tumbuh, berkembang, mencapai masa kejayaannya, jatuh, dan kerajaan baru muncul. Kedudukan Baghsi masih memegang tempat penting dan tercatat dalam sejarah setiap kerajaan (terakhir tercatat dalam sejarah, kerajaan yang menguasai Baghsi adalah Kerajaan Sumtanglong, yang menjadi bagian dari Kerajaan Mataram). Bahkan ada bukti-bukti keberadaan kerajaan ini, misalnya: ditemukannya makam (makam) Wangsavithjaja dan Rathu Mayangsari, makam Vijayakusuma dan sumur pemandian di desa Chiketing desa Mustika Jaya. , Bandarkebang. Letak kedua makam tersebut dan kondisi sumur serta bebatuan di sekitarnya menunjukkan bahwa usianya sesuai dengan masa Kerajaan Sumedanglarang. Rantai itu ditemukan di Kopak Ranta di desa Chomakmur di Distrik Sugakaria (Kopak Ranta mengatakan sungai itu cukup besar untuk dilalui kapal. Kapal patroli dari Somdanglarang sering menggunakan jalan ini. Yang disebut Terangpyot macet di sana, sungai pertanian mencair, Terangpyot tidak bisa berjalan, pohonnya membusuk. , hanya rantai yang tersisa…)

Kalau melihat sejarah Bexi pada masa pendudukan Belanda, sepertinya bisa melihat hampir seluruh sejarah Indonesia karena dekat dengan Jakarta, sejarahnya adalah sejarah Jakarta, dari Jakarta, Batavia, Sunda Kalpa hingga Jakarta. Kita tahu bahwa hari ini erat kaitannya dengan Pakasi.

Menelisik Sejarah Singkat ‘calon’ Kampus Negeri Milik Bekasi

Pada tahun 1610, ketika Pangeran Jayakartha Vijayakrama memprakarsai perjanjian komersial dengan VOC (Verenigde Oost-indische Compagnie / semacam Kamar Dagang Belanda), empat tahun kemudian (1614), Gubernur Jenderal (Van Reinst) mendapat izin untuk membangun benteng. . . Utara istana. . Pada tahun 1618, Gubernur Jenderal John Peterson memperluas Fort Koen menjadi bangunan empat sisi yang kuat dengan meriam di setiap sisinya menuju ke istana. Perilaku agresif dan ancaman ini membuat marah Pangeran Gyakarta yang menyerbu benteng. VOC mengharapkan serangan ini, sehingga terjadi pertempuran antara Pangeran Jakarta dan pasukan VOC (April–Mei 1619). Sejarah Indonesia mencatat awal pemerintahan Belanda (digantikan oleh VOC dan kemudian Pemerintah Kerajaan Belanda) yang mulai turun tangan ke wilayah Indonesia.

Setelah penaklukan Jakarta/Batvia (1619), Belanda berusaha memperluas wilayahnya di Kerajaan Mataram, karena Raja Mataram memiliki pengaruh besar di pulau Jawa, upaya yang membuat marah Sultan Agung Nyorukokusumu.

Pada tahun 1628, Sultan mengirimkan 2 orang pasukan Perkudu (setingkat brigade) untuk menyerang Batavia, dipimpin oleh Tumengung Boureksa dan Tumengung Sura Agul-Agul, dibantu oleh Tumengung Mandereja dan Tumengung Upasanta. Pada bulan April 1628, tentara Mataram yang dipimpin Kyai Ranga (Tumengung Tegal) tidak mampu menguasai Panthan. Tumengung Baurexa membawa 50 kapal perang dengan membawa beras, beras, kelapa, gula dan berbagai kebutuhan sehari-hari. Namun karena waktu yang lama dan berlarut-larut, Belanda menghentikan perang ini karena kekurangan senjata dan kekurangan senjata tentara.

Meski kalah telak, pasukan Mataram tidak berhenti menyerang mereka lagi. Pada pemberontakan kedua, tentara Mataram meninggalkan Batavia pada pertengahan Mei 1629. Pada tanggal 20 Juni 1629, pasukan Tumangong Singarano, Radon Arye Wirnadapada, Bantu Arnadapada, Radon Arnadapada, Kai Lord Jumina, Kai Lord Porbaya dan Kai Lord Fugar. , Kai Sumanab menyerang Batavia, dulu pasukan Mataram telah dipersiapkan dengan baik jauh sebelum mereka menyerang. Pangkalan langsung Tentara Mataram ada di sekitar Kabupaten Tegal, Sirbon, Indramayo, Karawang dan Bagasi (kamp di Bagasi berada di Distrik Belan).

Hari Peringatan G30spki

Batavia dikepung dari semua sisi, tentara Mataram yang kembali dari Bandon menutupi Batavia di sebelah barat (Kiai Ranga), tetapi sejarah kemudian mencatat bahwa meskipun dikepung dari semua sisi, Belanda mampu mempertahankan Batavia bahkan memaksa Batavia menyerah. Tentara Mataram mundur dari depan. Kekalahan ini menyebabkan banyak prajurit Mataram memilih untuk tidak kembali ke Mataram, seperti yang diperintahkan Sultan Agong “…kembali ke Mataram, aku akan membunuh non-kombatan.” Para prajurit Mataram ini kemudian bermukim di daerah Buxi dan berbaur dengan penduduk setempat, terutama di pesisir dan pedalaman, misalnya di Bagopan (ternyata Bagopan berasal dari kata be-gopi-on, artinya tempat Mataram berada. Para prajurit Mataram istirahat dan minum kopi). ), Sibarusa, Pondok Rangoon (yang konon merupakan rumah tempat prajurit Matram berdiskusi dan merencanakan jalur penyerangan yang ditetapkan oleh Pangeran Ranga), Tamban dan beberapa lainnya membuka pemukiman baru karena hal tersebut.

Sejarah kota tabanan, sejarah museum kota tua, sejarah kota maumere, kota bekasi, sejarah kota duri, buku sejarah kota, sejarah kota, sejarah kota banjar patroman, sejarah kota bekasi dalam bahasa sunda, sejarah kota bangil, sejarah bekasi, sejarah kota kendari

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    LAINNYA