Panel Panel Surya Akan Mengubah Energi Cahaya Matahari Menjadi Energi

8 minutes reading
Friday, 17 Feb 2023 15:29 0 220 setiawan

Panel Panel Surya Akan Mengubah Energi Cahaya Matahari Menjadi Energi – Kedepannya, penggunaan pembangkit berbahan bakar fosil seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu dan digantikan dengan pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan agar lingkungan lebih bersih dan nyaman. Salah satu energi terbarukan yang dapat kita jumpai setiap hari adalah matahari. Ke depan, energi surya akan berperan sangat penting dalam sektor ketenagalistrikan, terutama dalam memenuhi kebutuhan listrik skala rumah tangga.

Sejarah PLTS tidak lepas dari penemuan teknologi sel surya pada tahun 1941. Saat itu, Russell Ohl dari Laboratorium Bell menemukan bahwa silikon polikristalin dapat dibangun berkelompok, akibat efek segregasi pengotor dalam silikon cair. Jika sinar foton mengenai satu sisi pita, celah muncul di antara pita, memungkinkan elektron mengalir bebas. Sejak itu penelitian secara intensif dilakukan untuk meningkatkan efisiensi konversi energi foton menjadi energi listrik. Berbagai jenis sel surya telah berhasil diproduksi dengan material dan konfigurasi geometris yang berbeda.

Panel Panel Surya Akan Mengubah Energi Cahaya Matahari Menjadi Energi

Panel Panel Surya Akan Mengubah Energi Cahaya Matahari Menjadi Energi

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah salah satu jenis teknologi listrik yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Secara umum, ada dua cara pembangkit listrik tenaga surya dapat menghasilkan listrik, yaitu:

Salam Kenal Dari Panel Surya

Pembangkit panas matahari – Pada jenis pembangkit ini, energi matahari digunakan untuk memanaskan air dan kemudian memanaskan air. Air panas tersebut menghasilkan uap yang digunakan untuk memutar turbin yang dapat menghasilkan listrik.

Solar Photovoltaic Plants – Generator jenis ini menggunakan sel surya untuk mengubah secara langsung radiasi cahaya menjadi energi listrik.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya dapat bekerja dengan berbagai cara. Pembangkit ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga surya terkonsentrasi. Desain yang paling umum digunakan adalah desain parabola cekung. Cermin parabola dirancang untuk menangkap dan memfokuskan sinar cahaya ke titik tertentu, seperti seorang anak menggunakan kaca pembesar untuk meniup kertas. Di tengahnya ada tabung hitam yang membentang seperti cermin. Air di dalam pipa dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi, lebih dari 300 derajat Fahrenheit (150 derajat Celcius). Air panas mengalir melalui pipa ke ruangan untuk menghasilkan listrik untuk merebus air, menghasilkan uap dan menghasilkan listrik.

Metode lain untuk menghasilkan tenaga panas matahari adalah penggunaan menara listrik. Menara listrik ini membawa tenaga panas matahari ke tingkat yang baru. Kaca disusun untuk memfokuskan pancaran cahaya ke satu titik, yaitu menara tinggi dimana menara ini menerima cahaya yang mendidihkan air dan menghasilkan uap. Kacamata bekas sering dihubungkan dengan sistem pemantauan cahaya dimana sistem menyesuaikan kaca yang terkena sinar matahari. Tower listrik ini memiliki banyak keunggulan, seperti waktu kerja yang cepat.

Sumber Energi Solar Surya

Generator fotovoltaik ini sangat sederhana. Beberapa panel surya dipasang untuk membuat susunan. Setiap panel mengumpulkan energi cahaya dan mengubahnya langsung menjadi energi listrik. Energi listrik ini dapat dialirkan ke stopkontak listrik. Saat ini, pengembang fotovoltaik surya masih sangat sedikit. Hal ini karena pembangkit listrik tenaga surya lebih baik dalam menghasilkan listrik dalam jumlah besar.

Sel surya atau sel fotovoltaik adalah perangkat yang mengubah cahaya menjadi arus listrik menggunakan efek fotolistrik. Sel surya pertama ditemukan oleh Charles Fritts pada tahun 1880. Pada tahun 1931, seorang insinyur Jerman, Dr. Bruno Lange, dalam sel fotovoltaik menggunakan selenida perak sebagai pengganti tembaga oksida. Meskipun prototipe sel selenium mengubah kurang dari 1% cahaya menjadi listrik, Ernst Werner von Siemens dan James Clerk Maxwell menemukan yang paling banyak. Mengikuti karya Russell Ohl pada tahun 1940-an, peneliti Gerald Pearson, Calvin Fuller dan Daryl Chapin mengembangkan sel surya silikon pada tahun 1954. Sel surya pertama ini berharga 286 USD/ watt dan memiliki efisiensi 4,5-6%.

Berdasarkan konsep sifat kristal bahan, ada tiga jenis utama sel surya, yaitu sel surya berbahan monokristalin, poli (multi) kristal, dan amorf. Ketiga jenis ini telah dikembangkan dengan material yang berbeda, misalnya silikon, CIGS, dan CdTe.

Panel Panel Surya Akan Mengubah Energi Cahaya Matahari Menjadi Energi

Berdasarkan kronologi perkembangannya, sel surya dibedakan menjadi sel surya generasi pertama, kedua, dan ketiga. Generasi pertama ditandai dengan penggunaan wafer silikon sebagai bentuk dasar sel surya; generasi kedua menggunakan teknologi pengendapan material untuk membuat film tipis yang dapat berfungsi sebagai sel surya; dan generasi ketiga ditandai dengan penggunaan teknologi bandgap untuk produksi sel surya berkualitas tinggi dengan konsep tandem atau multiple group.

Cara Membuat Panel Surya Sederhana

Sebagian besar sel surya yang diproduksi merupakan sel surya generasi pertama, sekitar 90% (2008). Ke depannya, generasi kedua akan lebih populer, dan kedepannya akan memiliki pasar yang lebih besar. Asosiasi Industri Fotovoltaik Eropa (EPIA) mengharapkan pangsa pasar film mencapai 20% pada 2010. Sel surya generasi ketiga masih dalam tahap penelitian dan pengembangan, tidak dapat bersaing dalam bisnis.

Bahan dari sel surya itu sendiri adalah kaca pelindung dan pelapis yang melindungi elemen surya dari kondisi lingkungan, bahan anti pantulan yang menyerap cahaya dan mengurangi jumlah silau. dari campuran silikon) untuk menghasilkan medan listrik, jalur awal dan akhir (terbuat dari logam tipis) untuk mentransmisikan elektron dalam objek elektronik.

Fungsi sel surya mirip dengan dioda semikonduktor. Ketika cahaya berinteraksi dengan sel surya dan diserap oleh bahan semikonduktor, elektron dilepaskan. Jika elektron ini dapat melewati bahan semikonduktor pada lapisan yang berbeda, sigma gaya pada bahan tersebut akan berubah. Gaya tolak menolak antara bahan semikonduktor menyebabkan medan listrik mengalir. Dan alasan elektron disalurkan di awal dan akhir untuk penggunaan perangkat elektronik.

Panel Surya / Solar Panel : alat yang mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Sebuah sel surya dapat menghasilkan tegangan sekitar 0,5 volt. Jadi solar cell/solar panel 12 Volt berjumlah sekitar 36 sel.

Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Saat Pemasangan Panel Surya

Controller : alat yang mengatur arus dan tegangan yang masuk ke baterai. Tegangan dan arus yang masuk ke baterai harus sesuai dengan yang diinginkan. Jika lebih atau kurang dari rentang yang ditentukan, baterai atau peralatan lainnya akan rusak. Selain itu, charge controller juga berperan sebagai pengawas agar daya keluaran tetap stabil. Sehingga dapat mencapai proteksi daya maksimal (MPPT).

Inverter: perangkat listrik yang dapat mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC).

Baterai adalah perangkat kimia yang menyimpan listrik dari energi matahari. Tanpa baterai, energi matahari dapat digunakan kapan pun matahari tersedia.

Panel Panel Surya Akan Mengubah Energi Cahaya Matahari Menjadi Energi

Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya di atas, dapat dilihat bahwa panel surya mirip untuk menghasilkan arus yang besar. Konektor digunakan untuk menghubungkan kaki positif panel surya satu sama lain. Hal yang sama berlaku untuk kaki yang buruk. Kaki positif panel surya dihubungkan ke kaki positif regulator muatan dan sebaliknya untuk kaki negatif. Tegangan panel surya akan digunakan oleh pengontrol untuk mengisi baterai. Untuk menyalakan beban dengan daya AC, seperti televisi, radio, komputer, dll, terlebih dahulu jenis baterai harus diubah dari DC ke AC menggunakan inverter. Untuk mengukur besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat digunakan kWh meter. Untuk melindungi panel surya dan peralatan lainnya dari kerusakan, digunakan panel pemutus AC.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya By Ahmad Rizal Karuniawan

Pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala rumahan sering terlihat islanding. Ground level adalah terjadinya pemadaman listrik pada sistem transmisi yang dipelihara oleh PLN pada saat PLTS masih beroperasi. Hal ini dapat terjadi akibat rusaknya jaringan distribusi elektronik. Agar tidak merusak PLTS maka digunakan power conditioner. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi terjadinya Islanding dan segera menghentikan pengoperasian PLTS. Power conditioner akan menjadi satu dengan inverter.

Sebelum menentukan kapasitas solar cell yang sesuai dengan kebutuhan sebuah rumah, ada baiknya dilakukan perhitungan terlebih dahulu. Langkah-langkah sebelum memutuskan solar cell yang akan dibeli

Emisi siklus hidup pembangkit listrik tenaga surya saat ini berada di kisaran 25-32 g/kWh dan dapat turun menjadi 15 g/kWh di masa mendatang. Sebagai perbandingan, pembangkit listrik berbahan bakar batu bara menghasilkan 400-599 g/kWh, pembangkit berbahan bakar minyak menghasilkan 893 g/kWh, 915-994 g/kWh atau dengan penangkapan karbon dan disimpan sekitar 200 g/kWh, dan pembangkit listrik menghasilkan panas bumi yang tinggi. energi 91-122 g/kWh. Angin suhu rendah dan pembangkit termal lebih efisien, yaitu 11 g/kWh dan 0-1 g/kWh.

Untuk beberapa pembangkit nuklir, siklus hidup beberapa penghasil gas rumah kaca kurang dari 40 g/kWh, termasuk energi yang dibutuhkan untuk menambang uranium dan membangun reaktor pembangkit energi dan penonaktifan, di bawah 40 g/kWh, tetapi beberapa pembangkit nuklir tumbuhan lebih tinggi.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Masalah lain yang sering menjadi perhatian adalah penggunaan kadmium dalam sel surya kadmium telluride (CdTe). Kadmium dalam bentuk logamnya beracun dan cenderung terakumulasi dalam rantai makanan ekologis. Jumlah kadmium yang digunakan dalam modul fotovoltaik (PV) film kecil biasanya 5-10 g/m². Dengan teknologi kontrol emisi yang tepat, emisi kadmium dari produksi modul dapat dikurangi menjadi nol. Saat ini, teknologi PV menghasilkan emisi kadmium sebesar 0,3-0,9 mikrogram/kWh dalam satu siklus hidup. Sebagian besar emisi ini muncul dari penggunaan bahan bakar fosil dalam produksi modul. Pembakaran batu bara dan lignit merupakan sumber emisi kadmium yang tinggi. Kadmium

Sel surya dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi, cahaya dan panas matahari digunakan sebagai sumber energi pada panel surya yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi, panel surya adalah mengubah energi cahaya menjadi energi, pada panel surya energi cahaya matahari diubah menjadi energi, sel surya mengubah cahaya matahari menjadi energi, panel surya digunakan untuk mengubah energi matahari menjadi energi, panel surya mengubah energi sinar matahari menjadi energi, panel surya dapat mengubah energi matahari menjadi, panel surya mengubah energi matahari menjadi energi, panel surya dapat mengubah energi matahari menjadi energi a cahaya b listrik c panas d kimia, panel surya mengubah energi cahaya matahari menjadi energi, panel surya dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    LAINNYA